Material handling adalah salah satu jenis transportasi (pengangkutan) yang dilakukan dalam perusahaan industri, yang artinya memindahkan bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi, dari tempat asal ke tempat tujuan yang telah ditetapkan. Pemindahan material dalam hal ini adalah bagaimana cara yang terbaik untuk memindahkan material dari satu tempat proses produksi ke tempat proses produksi yang lain.
Kegiatan material handling adalah kegiatan yang tidak produktif, karena pada kegiatan ini bahan tidak mendapat perubahan bentuk atau perubahan nilai, sehingga sebenarnya akan mengurangi kegiatan yang tidak efektif dan mencari ongkos material handling terkecil. Menghilangkan transportasi, tidaklah mungkin dilakukan, maka caranya adalah dengan melakukan hand off, yaitu menekan jumlah ongkos yang digunakan untuk biaya transportasi. Menekan jumlah ongkos transportasi dapat dilakukan dengan cara menghapus langkah transportasi, mekanisasi, atau meminimasi jarak.
Di dalam merancang tata letak pabrik, maka aktivitas pemindahan bahan (material handling) merupakan salah satu hal yang cukup penting untuk diperhatikan dan diperhitungkan. Pentingnya masalah pemindahan bahan ini karena tujuan utama dari pemindahan bahan berhubungan langsung dengan suatu cakupan yang luas yang berurusan dengan efisiensi produksi menyeluruh.
Ongkos material handling adalah suatu ongkos yang timbul akibat adanya aktivitas material dari satu mesin ke mesin lain atau dari suatu departemen ke departemen lain yang besarnya ditentukan pada satuan tertentu. Satuannya adalah rupiah/meter gerakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan ongkos material handling adalah alat angkut yang digunakan, jarak pengangkutan dan cara pengangkutannya.
Sedangkan tujuan dibuatnya perencanaan material handling adalah :
a. Meningkatkan kapasitas
b. Memperbaiki kondisi kerja
c. Memperbaiki pelayanan kepada konsumen
d. Meningkatkan kelengkapan dan kegunaan ruangan
e. Mengurangi ongkos
Pada dasarnya setelah ditentukan alat angkut serta jarak untuk setiap pengangkutan, maka ongkos material handling dapat segera diketahui, dimana:
Total OMH = Ongkos alat angkut per meter gerakan x jarak tempuh pengangkutan
Untuk mencari ongkos per periode waktu tertentu, dapat dihitung dengan menambahkan frekuensi pengangkutan per satuan waktu yang diinginkan. Misalnya untuk menghitung OMH dalam 1 hari kerja adalah:
Total OMH = Ongkos alat angkut per meter gerakan x jarak tempuh pengangkutan x frekuensi pengangkutan dalam 1 hari.
Contoh Perhitungan OMH
Dua peralatan material
handling, hand truck dan forklift digunakan untuk memindahkan produk A dan B. Pilih dari peralatan tersebut yang lebih hemat untuk dipakai, jika karakterisasi produk dan spesifikasi peralatan adalah sbb:
Langkah 1 Menentukan kapasitas peralatan
Produk A:
handtruck =
forklift =
Produk B:
handtruck =
forklift =
Langkah 2 Menentukan frekuensi perpindahan
Produk A dengan handtruck/hari
Produk B dengan handtruck/hari = 260/4=
65 kali
Produk A dengan forklift/hari = 230/256
= 1 kali
Produk B dengan forklift/hari 260/8 =33
kali
Langkah 3 Menentukan biaya pemindahan
Handtruck :
[(frekuensiproduk A x biaya
load/unload)+(OMH/m x jarak perpindahanproduk A)] + [(frekuensiproduk B x biaya
load/unload)+(OMH/m x jarak perpindahanproduk B)] =
[(1 x
Rp.50000)+(Rp.1500 x 150m)] +
[(65 x
Rp.50000)+(Rp.1500/m x 75m)] = Rp. 3.637.500,-
Forklift :
[(1 x
Rp.25000)+(Rp.7500 x 150m)] +
[(33 x
Rp.25000)+(Rp.7500/m x 75m)] = Rp.2.537.500,-